Modul 1.1.
Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara menjadi
titik awal Anda menjadi agen perubahan dalam transformasi Pendidikan di
sekolah. Pada Modul ini, kita akan membahas lebih mendalam dan
mendemonstrasikan konsep pemikiran-pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara dan
relevansinya dengan penerapan pendidikan abad ke-21 pada konteks lokal (budaya)
di tempat asal, serta bersikap reflektif kritis terhadap pemikiran filosofis Ki
Hadjar Dewantara
Modul 1.2
Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak. Modul ini akan mengeksplorasi
mengapa dan bagaimana nilai-nilai diri dari seorang guru terkait dengan
penumbuhan dan pelestarian budaya positif. Mengapa demikian? Dunia kini sudah
semakin tanpa batas, teknologi telah berhasil menghilangkan jarak. Pertukaran
budaya baik yang positif maupun negatif kini menjadi sukar terawasi dan tanpa
filter. Filter tersebut diharapkan dapat ditumbuhkan sejak dini dalam setiap
diri manusia Indonesia agar budayanya tidak tergerus oleh budaya lain yang lebih
agresif melakukan penetrasi. Oleh karena itu, sebagai pendidik, kita dipaksa
untuk berpikir kembali mengenai makna dan tujuan pendidikan kita.
Modul 1.3
Visi Guru
Penggerak.
Modul ini, Anda
sekalian diajak untuk menelusuri visi mendasar dari pendidikan dan pentingnya
keterlibatan masyarakat dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan bagi
murid-murid di daerah Anda.
Modul 1.4
Budaya Positif.
Modul ini, Anda akan menjelajahi dan memahami budaya yang ada di
dunia pendidikan hingga mengakar pada praktik di sekolah, bagaimana budaya
positif di sekolah ini bisa membentuk karakter murid, guru, dan bahkan visi dan
misi dalam sekolah itu sendiri. Selain itu, Anda juga akan belajar memproses
disiplin positif dalam budaya sekolah yang nantinya akan menjadi perubahan baru
yang menggerakkan seluruh komponen sekolah.
Modul 2.1
Memenuhi
Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi.
Modul ini, membahas tentang bagaimana Anda sebagai pendidik,
memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan kesempatan
yang sama untuk belajar dengan cara terbaik yang sesuai untuk mereka. Lewat
User Manual | 14 praktek pembelajaran berdiferensiasi, murid tidak hanya akan
dapat memaksimalkan potensi mereka, tapi mereka juga akan dapat belajar tentang
berbagai nilai-nilai kehidupan yang penting. Nilai-nilai tentang indahnya
perbedaan, menghargai, makna baru dari kesuksesan, kekuatan diri, kesempatan
yang setara, kemerdekaan belajar, dan berbagai nilai penting lainnya yang akan
berkontribusi terhadap perkembangan diri mereka secara lebih holistik/utuh.
Oleh karena itu, penting untuk para pendidik mengetahui bagaimana proses
pembelajaran berdiferensiasi ini dapat dilakukan, dengan cara-cara yang
memungkinkan guru untuk dapat mengelolanya secara efektif.
Modul 2.2
Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Sosial dan Emosional.
Pembelajaran sosial dan emosional ini diawali dengan kesadaran
penuh bahwa tidaklah cukup apabila murid hanya mengembangkan kemampuan
akademiknya saja. Murid juga perlu mengembangkan aspek sosial dan emosionalnya.
Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi sosialemosional berperan
penting dalam keberhasilan akademik maupun kehidupan seseorang. Sebagai
pendidik yang berinteraksi dengan murid dan orang dewasa di lingkungan sekolah,
Anda tentu sepakat dengan pernyataan tersebut. Lewat modul ini, kami mengajak
Anda untuk dapat mengeksplorasi berbagai pengalaman yang dapat mengembangkan
aspek sosial dan emosional murid.
Modul 2.3
Coaching.
Modul ini, akan membahas tentang keterampilan yang diperlukan
adalah keterampilan coaching. Mengapa keterampilan coaching? Coaching
diperlukan karena murid kita adalah sosok merdeka. Sosok yang dapat menentukan
arah dan tujuan pembelajarannya, serta meningkatkan potensinya sendiri. Mereka
hanya memerlukan dorongan User Manual | 15 dan arahan dari Anda sebagai
pemimpin pembelajaran untuk melejitkan potensi mereka. Tentunya ini bukan hal
yang mudah karena sebagai pemimpin pembelajaran terkadang kita tergoda untuk
berupaya membantu permasalahmuridan murid secara langsung dengan memberikan
solusi dan nasehat. Dengan keterampilan coaching, harapannya anak didik kita
menjadi lebih terarah dan dapat menyelesaikan masalahnya sendiri yang pada
akhirnya dapat meningkatkan potensi mereka
Modul 3.1
Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran.
Dalam Modul ini, pembahasan akan dipertajam kepada keberhasilan
seorang pemimpin dalam mengemban salah satu tugas tersulit, yaitu mengambil
suatu keputusan yang efektif. Keputusankeputusan ini, secara langsung atau
tidak langsung bisa menentukan arah dan tujuan institusi atau lembaga yang
dipimpin Anda, yang tentunya berdampak kepada mutu pendidikan yang didapatkan
muridmurid Anda sekalian. Di sini kita akan membahas secara mendalam, baik itu
berupa refleksi pribadi ataupun mengkritisi suatu pengambilan keputusan atau
membuat suatu keputusan yang kreatif. Kegiatankegiatan ini pun tentu bisa
berupa tugas mandiri atau tugas kelompok, selanjutnya Anda akan diminta untuk
mempraktikkan aspek-aspek apa saja perlu dilakukan atau diperhatikan sebelum
dan sesudah pengambilan suatu keputusan dibuat.
Modul 3.2
Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya.
Modul ini, Seperti yang kita ketahui bersama, sekolah wajib
membangun ekosistem yang dapat merangsang kreativitas untuk menunjang
keberhasilan tujuan pendidikan. Keberhasilan sebuah proses pembelajaran sangat
tergantung pada cara pandang sekolah melihat ekosistemnya: apakah sebagai
kekuatan atau sebagai kekurangan. Sekolah yang memandang User Manual | 16 semua
yang dimiliki adalah suatu kekuatan, tidak akan berfokus pada kekurangan tapi
berupaya pada pemanfaatan aset yang dimiliki.
Modul 3.3
Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid.
Modul ini, kami mengajak Anda untuk dapat mengeksplorasi berbagai
pengalaman yang dapat mengembangkan aspek sosial dan emosional murid. Melalui
fase MERRDEKA, kami mengajak Anda untuk terlibat dalam pengalaman belajar yang
dilandasi sikap terbuka, rasa ingin tahu dan semangat bertumbuh, yang dilakukan
secara mandiri maupun kolaboratif. Untuk dapat mengembangkan kompetensi sosial
dan emosional murid secara optimal, peran guru sangatlah penting. Sebelum guru
dapat membantu murid, ia perlu belajar memahami, mengelola, dan menerapkan
pembelajaran sosial dan emosional dalam dirinya. Anda akan belajar untuk
menumbuhkembangkan aspek sosial dan emosional dalam diri Anda melalui berbagai
kegiatan praktikum, diskusi dan refleksi yang dilakukan dengan pendekatan
berkesadaran penuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar