- Bagaimana pandangan Ki Hajar
Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana
sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?
Ki Hajar Dewantara merupakan aktivis dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia. Kemudian kelahiran beliau diperingati di Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Beliau mencetus asas-asas pendidikan yang kita kenal sebagai patrap triloka. Patrap triloka terdiri atas tiga semboyan yaitu Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani. semboyan tersebut artinya adalah "di depan memberi teladan", "di tengah membangun motivasi", dan "di belakang memberikan dukungan". Bagian dari semboyan beliau yaitu Tut wuri handayani dijadikan sebagai slogan Kementerian Pendidikan Nasioanal Indonesia. Ketiga semboyan ciptaan beliau seolah-olah tak lekang oleh zaman artinya semboyan tersebut masih kontekstual dengan keadaan sekarang di tengah derasnya arus perkembangan informasi dan teknologi.
- Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Nilai-nilai yang akan membimbing
dan mendorong pendidik untuk mengambil keputusan yang tepat dan benar.
Nilai-nilai positif tersebut seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif,
serta berpihak pada murid. Nilai-nilai tersebut merupakan prinsip yang dipegang
teguh ketika kita berada dalam posisi yang menuntut kita untuk mengambil
keputusan dari dua pilihan yang secara logika dan rasa keduanya benar, berada
situasi dilema etika (benar vs benar) atau berada dalam dua pilihan antara
benar melawan salah (bujukan moral) yang menuntut kita berpikir secara seksama
untuk mengambil keputusan yang benar.
Keputusan tepat yang diambil
tersebut merupakan buah dari nilai-nilai positif yang dipegang teguh dan
dijalankan oleh kita. Nilai-nilai positif akan mengarahkan kita mengambil
keputusan dengan resiko yang sekecil-kecilnya. Keputusan yang mampu memunculkan
kepentingan dan keberpihakan pada peserta didik.
Nilai-nilai positif mandiri,
reflektif, kolaboratif, inovatif serta berpihak pada murid adalah manifestasi
dari pengimplementasian kompetensi social emosional kesadaran diri, pengelolaan
diri, kesadaran social dan keterampilan berinteraksi social dalam mengambil
keputusan secara berkesadaran penuh untuk meminimalisir kesalahan dan
konsekuensi yang akan terjadi.
- Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.
Kaitannya antara pengambilan
keputusan dengan kegiatan coaching sangat efektif, karena dengan
mempelajari materi coaching kita dapat mempelajari cara berkomunikasi yang
memberdayakan (asertif), teknik mindfullnes, dan coaching model TIRTA.
Artinya, dengan kemampuan dalam menerapkan coaching untuk membantu
memecahkan permasalahan yang dialami oleh murid atau komunitas praktisi di
sekolah merupakan cara dalam pengambilan keputusan ketika dihadapkan pada
dilema etika dan bujukan moral. Selain itu dalam pengambilan keputusan juga
menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah dalam pengujian dan pengambilan
keputusan bersama murid atau komunitas praktisi di sekolah.
- Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan?
Secara sdasar pengambilan
keputusan adalah nilai-nilai kebajikan yang tidak bertentangan dengan dilema
etika atau bujukan moral. Dalam proses mengelola aspek sosial dan emosional
dalam pengambilan keputusan maka diperlukan teknik mindfullnes atau
kesadaran penuh, hadir sepenuhnya dalam masalah yang dialami dan mampu memahami
tujuan pembelajaran sosial emosional. Ketika guru mampu menerapkan
mindfullnes yang didalamnya juga terdapat nilai-nilai kebajikan, maka
dalam pengambilan keputusan akan berdasarkan nilai-nilai yang dimilikinya.
- Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik.
Sebagai seorang pendidik tentunya
kita akan dihadapkan pada situasi dilema etika atau bujukan moral di lingkungan
sekolah. Penanganan masalah pada studi kasus yang telah di sediakan memberikan
contoh dan praktik secara langsung merupakan masalah yang sering kita jumpai di
sekolah baik yang dialami oleh murid maupun guru dalam proses berinteraksi di
sekolah. Adanya teknik 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah dalam pengujian dan
pengambilan keputusan akan memberikan rambu-rambu dalam penyelesaian dilema
etika atau bujukan moral yang dihadapi.
- Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
Menurut saya dalam pengambilan
keputusan memiliki arti yang penting bagi berkembangkan sebuah organisasi atau
satuan pendidikan. Pada pengambilan keputusan yang tepat akan menghasilkan
suatu perubahan terhadap organisasi atau lembaga ke arah yang lebih baik,
berkembang dan mampu mewujudkan visi dan misi yang telah disusun. Namun jika
dalam pengambilan keputusan terjadi kesalahan, maka akan berdampak buruk bagi
organisasi atau lembaga tersebut, sehingga dalam melakukan pengambilan
keputusan harus berpedoman pada paradigma, prinsip dan 9 langkah dalam proses
pengujian dan pengambilan keputusan.
- Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Perubahan tidak dapat dibangun
secara singkat, namun ada proses yang harus dilalui dan dikerjakan agar
terwujud. Perlu adanya sosialisasi dan komunikasi secara persuasif secara
terus-menerus agar lingkungan yang masih menggunakan paradigma lama akan
memiliki pemahaman baru dan mampu beradaptasi dengan adanya perubahan.
Pengambilan keputusan atas adanya perubahan maka perlu dilakukan dari hal kecil
agar menjadi kebiasaan dan budaya positif dalam lingkungan tersebut. Dengan
berdasarkan pada visi dan misi serta tujuan sekolah, maka akan mencapai
perubahan yang dapat diterima oleh lingkungan atau warga sekolah.
- Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?
Hal yang demikian itu memiliki
pengaruh, karena kita sebagai pemimpin pembelajaran tentunya sudah memahami
pokok-pokok atas perubahan yang salah satunya pembelajaran berpihak pada murid,
sehingga seorang pemimpin pembelajaran dalam melakukan pengambilan keputusan
mampu memfasilitasi dan memerdekakan murid dalam proses pembelajaran di sekolah
- Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Sebagai seorang guru yang selalu
memberikan bantuan pembelajaran dan pelayanan coaching kepada murid akan selalu
memperhatikan rencana jangka panjang yang akan dihadapi seorang murid ketika
terjun ke masyarakat, sehingga guru harus menjadi motivator, coach dan pengaruh
yang baik kepada murid agar mampu beradaptasi dan memiliki kemandirian dalam
mengambil keputusan.
- Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Kesimpulan yang dapat saya diambil
dari modul ini, kaitannya dengan modul-modul sebelumnya adalah bahwa sebagai
guru yang merupakan pemimpin pembelajaran bagi murid dan komunitas praktisi di
lingkungan sekolah maka diharapkan mampu memiliki sikap among berdasarkan
Pratap Triloka yang dapat membantu murid dalam tumbuh kembang dan menjadi
modelling bagi lingkungannya. Selain itu, kemampuan guru dalam pengambilan
keputusan didasari oleh kemampuannya dalam melaksanakan coaching, sehingga
pengambilan keputusan yang diperoleh memberikan dampak positif bagi murid dan
sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar