Rabu, 24 September 2025

TUGAS REFLEKSI MODUL 3 PENGEMBANGAN PERNAGKAT PEMBELAJARAN

 

TUGAS REFLEKSI MODUL 3

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

(PPP)

 

 

 



 


 

 

 

Disusun Oleh:

 

Nama            : Suparman, S.Pd

NIM              : 2071250737

Nomor Akun  : 332967001553

Mapel PPG : PAI

 

 

 

 

 

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN TRANSFORMASI + BATCH II TAHUN 2025

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI K.H. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN


 

TUGAS REFLEKSI

Dari modul yang Anda pelajari, silakan:

1.   Pilih materi yang menarik dan deskripsikan materi tersebut!

2.   Lakukan analisis implementasi/penerapan materi tersebut!

3.   Tuliskan pengalaman praktis dari proses pembelajaran yang mendukung atau bertentangan dengan materi yang dipelajari!

4.   Uraikan tantangan yang dihadapi dan hikmah (lesson learn) yang didapatkan!

5.   Buat rencana aksi penerapan materi tersebut dalam kegiatan pembelajaran!

 

Refleksi Mendalam Pengembangan Perangkat Pembelajaran PAI

STUDI KASUS PUASA KELAS VI SD

Kali ini, kita akan menelisik lebih dalam refleksi Modul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Topik 2, khususnya pada materi ibadah puasa untuk siswa kelas VI Sekolah Dasar (SD)

1. Hakikat Puasa Lebih dari Sekadar Rukun Islam

Kesempurnaan Islam sesorang ditopang oleh sejauh mana implementasi rukun Islam diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Penanaman rukun Isalam haris dilkukan sedini mungkin agar generasi terbiasa untuk melakukannya. Topik Pengembangan Materi Pembelajaran, khususnya pada materi puasa untuk kelas VI SD, menghadirkan peluang emas untuk inovasi.Materi ini, yang sering dianggap sederhana, sebenarnya kaya akan nilai dan dapat dikembangkan menjadi pengalaman belajar yang berkesan bagi siswa. Fokus materi mencakup pemahaman esensial tentang puasa Ramadan sebagai pilar agama Islam, mengupas tuntas syarat wajib dan sah puasa, mengidentifikasi hal-hal yang membatalkannya, hingga meresapi hikmah dan keutamaan ibadah yang penuh berkah ini.

Pengembangan materi dapat dilakukan dengan menyajikan kisah-kisah inspiratif para teladan yang menghidupkan nilai-nilai puasa, memberikan contoh konkret perilaku mulia yang dapat dipraktikkan selama Ramadan, serta menyederhanakan penjelasan ilmiah tentang dampak positif puasa bagi kesehatan fisik dan mental. Lebih jauh lagi, materi perlu menyentuh dimensi sosial puasa, menumbuhkan empati terhadap sesama yang kurang beruntung dan menanamkan pentingnya berbagi sebagai wujud kepedulian.

2. Implementasi Puasa Dalam Kehidupan Sehari-hari

Selama ini, implementasi materi puasa di kelas VI SD cenderung terfokus pada metode ceramah dan hafalan rukun serta syarat puasa. Analisis kritis menunjukkan bahwa pendekatan ini seringkali gagal menumbuhkan pemahaman yang mendalam dan internalisasi nilai-nilai luhur yang terkandung dalam ibadah puasa. Penerapan materi yang lebih efektif memerlukan adopsi metode pembelajaran yang aktif, partisipatif, dan kontekstual. Misalnya, guru dapat memanfaatkan studi kasus sederhana tentang kegigihan anak-anak dalam menjalankan ibadah puasa di tengah berbagai situasi, atau mengadakan simulasi kegiatan berbagi takjil sebagai representasi nyata dari rasa empati.

Penggunaan media visual yang menarik, seperti infografis, ilustrasi, atau video pendek yang menggambarkan aktivitas Ramadan di berbagai komunitas, juga dapat meningkatkan keterlibatan dan pemahaman siswa. Lebih krusial lagi adalah mengaitkan materi puasa dengan pengalaman sehari-hari siswa, mendorong mereka untuk merefleksikan bagaimana mereka belajar menahan diri saat bermain atau berbagi bekal dengan teman.

3. Pengalaman Praktis Antara Teori Versus Realita

Pengalaman saya sebagai pendidik menunjukkan adanya disparitas antara penyampaian materi puasa secara konvensional dengan respons siswa. Ketika materi hanya disampaikan melalui metode ceramah satu arah dan penugasan hafalan, siswa cenderung menunjukkan sikap pasif dan kurang termotivasi untuk menggali lebih dalam makna puasa.

Mereka mungkin mampu menghafal ketentuan formal puasa, namun pemahaman esensial tentang hikmah dan nilai-nilai di baliknya seringkali dangkal. Situasi berubah signifikan ketika saya mencoba menerapkan metode bercerita tentang tokoh-tokoh inspiratif dalam sejarah Islam yang dikenal dengan ketaatan mereka dalam berpuasa, atau ketika saya memfasilitasi diskusi interaktif di mana siswa diajak untuk berbagi perasaan dan pengalaman mereka saat menahan lapar dan dahaga.

Respons siswa menjadi jauh lebih antusias. Mereka lebih aktif bertanya, berbagi pengalaman pribadi, dan menunjukkan ketertarikan yang lebih besar terhadap materi. Penggunaan media visual yang menampilkan keragaman tradisi Ramadan di berbagai belahan dunia juga membuka wawasan mereka tentang dimensi universal ibadah ini.Pengalaman ini menggarisbawahi pentingnya mengembangkan materi pembelajaran yang tidak hanya kaya informasi tetapi juga mampu menginspirasi, relevan dengan konteks kehidupan siswa, dan mendorong keterlibatan aktif.

4. Tantangan dan Hikmah Pembelajaran Puasa

A.  Tantangan utama dalam menyampaikan materi puasa kepada siswa kelas VI SD

1)      Mempertahankan fokus dan minat mereka, terutama ketika mereka sedang menjalankan ibadah puasa.

2)      Rasa lelah atau kurang bersemangat dapat menjadi penghalang dalam proses belajar.

3)      Meluruskan pemahaman yang keliru atau mitos yang mungkin berkembang di lingkungan sekitar siswa terkait ibadah puasa.

B.  Hikmah Pembelajaran Puasa

Pelajaran berharga tentang puasa adalah pentingnya kesabaran dan kreativitas seorang guru. Penggunaan beragam metode dan media pembelajaran yang menarik, penyajian contoh-contoh konkret yang mudah dipahami, serta pengaitan materi dengan pengalaman sehari-hari siswa menjadi kunci untuk mengatasi tantangan tersebut. Memberikan apresiasi dan motivasi kepada siswa yang berpuasa juga terbukti efektif dalam menjaga semangat belajar mereka. Saya juga menyadari bahwa pemahaman yang mendalam tentang hikmah puasa akan lebih tertanam kuat jika siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, bukan hanya berperan sebagai pendengar pasif.

5. Rencana Aksi Inovatif Implementasi Materi Puasa

Untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran materi puasa di kelas VI SD, saya merencanakan serangkaian aksi inovatif.

·       Pertama, saya akan mengembangkan media pembelajaran visual yang menarik dan interaktif, seperti infografis yang mudah dipahami tentang rukun dan syarat puasa, serta video pendek yang menampilkan kisah-kisah inspiratif seputar bulan Ramadan dari berbagai perspektif.

·       Kedua, saya akan merancang kegiatan pembelajaran yang mendorong partisipasi aktif siswa, seperti diskusi kelompok terarah tentang hikmah puasa dalam kehidupan sehari-hari, simulasi berbagi makanan dan minuman (takjil) untuk menumbuhkan rasa empati, atau pembuatan peta konsep visual yang merangkum hal-hal yang membatalkan puasa dengan cara yang menarik.

·       Ketiga, saya akan mengintegrasikan materi puasa dengan nilai-nilai luhur Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil 'Alamin, seperti penanaman rasa empati, pentingnya berbagi dengan sesama, dan meneladani kesederhanaan dalam beribadah.

·       Keempat, saya akan memanfaatkan asesmen formatif secara berkala untuk memantau pemahaman siswa, misalnya melalui pertanyaan lisan interaktif, kuis singkat yang menarik, atau lembar kerja sederhana yang menguji pemahaman konsep dan aplikasi nilai.

·       Terakhir, saya akan menjalin kolaborasi yang erat dengan orang tua siswa untuk memberikan dukungan dan penguatan di rumah terkait praktik ibadah puasa yang dilakukan oleh anak-anak mereka, menciptakan sinergi positif antara lingkungan sekolah dan rumah.

 

Bantarkawung, 25 September 2025

Suparman, S.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUGAS REFLEKSI MODUL 3 PENGEMBANGAN PERNAGKAT PEMBELAJARAN

  TUGAS REFLEKSI MODUL 3 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN (PPP)               Dis...