Pembelajaran berdiferensiasi dalam
pemahaman secara pribadi adalah pembelajaran yang mampu menampung semua bakat
minat dan potensi murid bahkan menggali potensi yang tersembunyi. Pembelajaran
berdiferensiasi pada pratiknya terdiri dari tiga hal yang menjadi ciri khasnya
yaitu :
Diferensiasi proses, yaitu pembelajaran yang menitik beratkan
pada perlakuan yang berbeda sesuai dengan klasifikasi murid yang ada
berdasarkan pemetaan sebelumnya.
Diferensiasi konten adalah pembelajaran yang berfokus pada
isi atau materi yang berbeda sesuai dengan kelompok hasil pemetaan yang ada.
Diferensiasi produk ialah pembelajaran yang mengapresiasi
sesuai yang dihasilkan oleh murid, apapun bentuknya sesuai dengan kapasitas dan
kepekaan dan kemampuan murid itu sendiri.
Pembelajaran berdiferensiasi yang
mana guru bertindak sebagai seorang koki kebudayaan dansebagai koki tentunya
guru harus mampu meracik, meramu dan menatar apa saja yang tepat dan esensial
untuk diberikan kepada murid. Dan agar murid tidak jenuh maka perlu guru yang
bertindak sebagaia koki memberikan difersifikasi menu. Apasih difersifikasi
menu? Dufersifikasi menu pada prinsipnya adalah pembelajaran diferensial atau
pembelajaran berdiferensiasi artinya dalam kegiatan pembelajaran di kelas guru
mampu melakukan pemetaan terhadap muridnya dan kemudian memberikan konten yang
berbeda atas satu materi pembelajaran yang di terapkan dari situ akan menghasilkan produk yang berbeda pula
misalkan dalam pembelajaran tentang materi kebersihan. Makan di kelas guru bisa
membagi empat dinding kelas dengan menjadikannya gallery wok, arti dari gallery
wok adalah sebuah media yang di tempatkan di empat sudut tembok yang berbeda
dan berisi hal yang berbeda pula misalnaya di tembok a guru memampang
pengertian secara tulisan dimana murid dapat membaca secara lengkap dan tuntas
dari pengertian materi yang diberikan. Di tembok b guru menempelkan
gambar-gambar yang menunjang pemahaman murid akan materi pembelajaran. Di
tembok c guru membuat video pembelajaran yang menarik dan di tembok d guru
menyediakan produk atau sesuatu yang dimaksudnkan dalam pembelajaran yang di
maksudkan.
Maka hasilnya murid akan jauh lebih
paham. Waktu 4 jam pembelajaran misalnya itu sudah lebih dari cukup untuk
membuat murid siapapun dia, bagaimanapun tingkat pemahamannya akan menjadi
lebih mengerti memahami secara jelas dan kontekstual tentang materi yang telan
diberikan oleh guru. Hal ini jauh lebih penting dari pada memberikan materi
pelajaran secara konfensional dengan metode ceramah, kenapa….? 10 menit setelah
guru melakukan metode ceramah yang terjadi murid sudah mulai bosan, sedangkan
dengan menggunakan gallery wok murid di bagi menjadi empat kelompok misalnya lalu
mereka secara bergiliran menuju pos-pos yang sudah di sediakan maka mereka akan
jauh lebih memahami, lebih bisa memaknai dan mampu menjelaskan atau
mendeskripsikan materi pelajaran dengan cara mereka sendiri.
Cinanas, 16 Januari
2022
CGP Angkatan 4
Suparman, S.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar