Senin, 25 April 2022

BUDAYA POSITIF SHOLAT DHUHA DAN PEMBACAAN ASMAUL HUSNA

 

Kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi beserta spesialisasinya mengalami perkembangan yang sangat pesat dari waktu kewaktu. Hal ini mau tidak mau membuat dunia pendidikan harus melakukan berbagai penyesuaian agar dapat tidak sekedar mengikuti perkembangan zaman namun juga mampu menciptakan generasi masa depan yang berkualitas, bertanggung jawab, cerdas dan sanggup menciptakan peradaban baru yang lebih berkualitas dari saat ini. Berkenaan dengan hal ini peran sekolah dan juga guru sebagai pendidik sangatlah penting untuk meminimalisir perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini, dengan pengelolaan perubahan yang positif. Sekolah sebagai institusi perubahan karakter di tunjang dengan nilai dan peran guru sebagai pendidik untuk membangun budaya positif.

Sekolah adalah sebuah Institusi Moral yang menanamkan berbagai hal positif yang dikenalkan dan di biasakan untuk di terapkan dalam kehidupan keseharian mereka sehingga akan membentuk karakter diri yang baik dan positif, dan secara bertahap akan memberikan perubahan positif di lingkungan manapun mereka berada.

Sekolah merupakan salah satu Pusat Pendidikan selain Pendidikan yang ada di kalangan keluarga dan masyarakat. Di sekolah, orang tua sangat berharap anak-anaknya mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang bisa menumbuh kembangkan budi pekerti anak karena di sekolahlah bisa menciptakan budaya positif yang bisa membangun karakter murid.  Sedangkan orang tua yang sibuk dengan pekerjaan atau kurang mampu mendidik dan memantau anak-anaknya biasanya memilih sekolah yang bisa dipercaya dalam menuntun, membimbing dan mengarahkan anak-anaknya untuk bisa memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) menjadi lebih pintar berkarakter baik dan berjiwa social yangt tinggi dan bermanfaat dimasa yang akan datang. Seperti yang dicanangkan dalam Filosofi KH. Dewantara yang menjelaskan tentang tujuan Pendidikan adalah untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat (dikutip dari buku Ki Hajar Dewantara seri 1 pendidikan halaman 20).

Salah satunya budaya positif yang saya kembangkan di Sekolah saya adalah

 

1.    Sholat Dhuha Berjamaah

Dengan membiasakan sgolat dhuha berjamaah dalam setiap harinya nantiinya anak-anak akan terbiasa dengan hal-hal yang positif dan tidak menutup kemungkinan akan menjadi kebiasaan atau budaya yang positif juga nanti Ketika mereka berada di kalangan masyarakan atau sudah dewasa. Sholat dhuha ini di laksanakan dengan bertujuan sesuai dengan Tujuan Profil Pelajar Pancasila yang Beiman dan bertakwa kepada Tuhan Yanag Maha Esa.

2.    Pembacaan Asmaul Husna

Setelah melaksanakan sholat Dhuha berjamaah di lanjutkan dengan pembacaan Asmaul Husna di kelas sebelum pembelajaran di mulai, diharapkan dengan hal ini anak-anak bisa mebiasakan disiplin waktu, mandiri, kolaboratif dan mengawalai pembelajaran dengan niat yang baik. Saya yakin Ketika suatau hla yang di awali dengan niat yang baik maka akan membawa kita ke masa yang cemerlang di masa yang akan datang.

Tidak ada hal yang instan yang bisa terjadi. Semua proses membutuhkan waktu, kesabaran, dan kejernihan dalam berpikir. Dan tentu akan ada murid yang melupakan tentang tujuan dilaksanakannya sholat dhuha berjamaah dan pembacaan as,aul husan sebelum pembelajaran. Jika hal ini terjadi saya memberikan waktu kepada kelas untuk berdiskusi dan berefleksi. Hal ini penting untuk memberi kesempatan memfokuskan kembali tujuan dari budaya positif tersebut.

Sebagai penyempurna program kegiatan tentu di perlukan adanya Rencana Tindak Lanjut mengingat sebuah program kegiatan tidak akan lepas dari faktor-faktor yang tidak berjalan sesuai harapan. Dan Rencana Tindak Lanjut berguna sebagai reflektor untuk menghasilkan parameter yang jelas dalam melakukan perbaikan secara bertahap dan berkesinambungan secara tepat dan efektif di kegiatan serupa agar semakin baik dan berjalan sempurna dari waktu ke waktu.

Dari Rencana Tindak Lanjut yang ada, maka dilanjutkan dengan rencana Perbaikan langkah-langkah program kegiatan yang dianggap masih dapat di sempurnakan, termasuk proses yang terjadi dalam setiap tahapan langkah-langkah tersebut. Dengan demikian akan tumbuh dan berkembang kepedulian dan kesadaran dari semua pihak, baik Guru ataupun Siswa dalam menciptakan,melaksanakan dan menjaga Budaya Positif di SDN Cinanas 03 yang diharapkan dapat menjadi “virus positif” bagi sekolah-sekolah lain dalam lingkungan Desa Cinanas pada khususnya, dan Kecamatan Bantarkawung pada umumnya.

Alhamdulillah… meski tidak mudah, Budaya Positif Sholat Dhuha Berjamaah dan Pembacaan Asmaul Husna berhasil di laksanakan dan melalui Budaya Positif ini semoga siswa saya perlahan tapi pasti menyadari berkarakter baik dan berakhlakul karimah itu harus di terapkan dimanapun dan kapanpun mereka berada karena salah-satu tujuan darimbudaya positif tersebut adalah terwujudnya insa yang bertakwa dan berakhlakul karimah. Semoga muncul konsewensi dalam diri untuk mentaati Budaya Positif ini dan menjadikan diri lebih baik dari sebelumnya meski membutuhkan waktu dan tahapan yang panjang. Harapannnya akan memiliki dampak yang positif pada semua pihak dengan penuh kesadaran, bahwa peran guru di dalam Sekolah bukan sebagai pengawas aturan yang menakutkan, tapi sebagai pengayom yang siap mengingatkan mereka untuk selalu konsisten mencapai tujuan untuk menjadi diri yang lebih baik di setiap waktu .

 

Suparman, S.Pd

SD Negeri Cinanas 03


Dokumentasi 

1. Sholat Dhuha.


2. Pembiasaan pembacaan asmaul husan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENCANA TINDAK LANJUT PI 3 PGP A9 KAB. BREBES

  R T L RENCANA TINDAK LANJUT PENDAMPINGAN INDIVIDU 3 PGP ANGKATAN 9 KABUPATEN BEBES           PENGAJAR PRAKTIK SUPARM...